Wajah Baru Sekolah di Kabupaten Bogor

 

Pada tahun 2025 ini, dunia pendidikan di Kabupaten Bogor menyaksikan transformasi yang signifikan dengan diangkatnya ratusan Guru Penggerak sebagai kepala sekolah jenjang SD dan SMP. Langkah ini tidak sekadar administratif, tetapi merupakan investasi besar dalam membangun ekosistem pendidikan yang berpihak pada murid. Guru Penggerak yang telah mengikuti pelatihan intensif kini memegang amanah baru sebagai pemimpin pembelajaran di satuan pendidikan mereka.

Salah satu ciri khas Guru Penggerak adalah kemampuan mereka dalam mengimplementasikan pembelajaran yang berpihak pada murid. Artinya, mereka tidak hanya fokus pada capaian akademik, tetapi juga memastikan kebutuhan emosional, sosial, dan karakter murid terpenuhi. Dalam praktiknya, mereka mendesain pembelajaran yang kontekstual, menyenangkan, dan mendorong murid untuk aktif terlibat dalam proses belajar.

Sebagai kepala sekolah, Guru Penggerak juga berperan sebagai pemimpin pembelajaran. Mereka tidak hanya mengelola sekolah secara administratif, tetapi juga terlibat langsung dalam peningkatan kualitas proses pembelajaran. Mereka mendampingi guru, mengamati proses mengajar, memberi umpan balik yang konstruktif, dan mendorong inovasi pembelajaran di ruang kelas.

Komitmen Guru Penggerak dalam menggerakkan komunitas belajar menjadi napas baru di lingkungan sekolah. Mereka menginisiasi forum-forum diskusi, kelompok belajar guru, dan berbagi praktik baik (best practice) untuk meningkatkan kompetensi rekan sejawat. Semangat kolaborasi ini menjadikan sekolah sebagai rumah belajar yang dinamis, bukan tempat kerja yang monoton.

Selain itu, Guru Penggerak dibekali kemampuan sebagai coach bagi guru lain. Mereka bukan “bos” yang hanya memerintah, melainkan rekan refleksi yang membantu guru lain menemukan potensi terbaiknya. Dengan pendekatan coaching, para kepala sekolah ini mampu membangun relasi yang saling percaya, menumbuhkan kesadaran, dan mendorong perubahan dari dalam diri guru itu sendiri.

Kolaborasi lintas guru dan sekolah pun semakin hidup. Para kepala sekolah dari kalangan Guru Penggerak aktif menjalin kemitraan, baik dalam bentuk kolaborasi kurikulum, proyek siswa, maupun pertukaran praktik baik. Ini menumbuhkan semangat gotong royong dan memperkuat jejaring antar sekolah sebagai upaya kolektif meningkatkan mutu pendidikan.

Salah satu capaian yang sangat penting adalah perwujudan kepemimpinan murid. Para kepala sekolah ini memberi ruang bagi murid untuk menyuarakan pendapat, terlibat dalam pengambilan keputusan sekolah, dan mengembangkan proyek sosial. Dengan demikian, murid tidak hanya menjadi objek belajar, tetapi juga subjek yang memiliki suara dan kontribusi.

Dalam pengelolaan sekolah, para Guru Penggerak mengusung pendekatan manajemen berbasis aset. Mereka tidak fokus pada kekurangan yang ada, melainkan menggali dan mengoptimalkan kekuatan serta potensi sumber daya sekolah—baik guru, murid, orang tua, maupun lingkungan sekitar. Inilah yang menjadikan sekolah tetap bergerak maju meski dengan keterbatasan.

Nilai kepemimpinan moral juga sangat dijunjung tinggi. Saat menghadapi bujukan moral atau dilema etika, para kepala sekolah dari kalangan Guru Penggerak menunjukkan integritas. Mereka belajar untuk memilih yang benar, bukan yang mudah, serta mendasarkan setiap keputusan pada prinsip keadilan, keberpihakan pada murid, dan etika profesional.

Pengangkatan Guru Penggerak sebagai kepala sekolah bukan sekadar promosi jabatan, tetapi adalah bagian dari gerakan perubahan pendidikan. Dengan peran dan nilai yang mereka bawa, sekolah-sekolah di Kabupaten Bogor kini memasuki era baru: era di mana murid menjadi pusat pembelajaran, guru berkembang bersama, dan kepala sekolah menjadi lokomotif perubahan yang sesungguhnya.

1 Response to "Wajah Baru Sekolah di Kabupaten Bogor"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel